
Bidik Generasi Millennial dan Gen Z, Dua Praktisi Media Ternama Bagikan Ilmunya Kepada KPU Kabupaten/Kota
Mojokerto, kota-mojokerto.kpu.go.id- Mojokerto, kota-mojokerto.kpu.go.id- KPU Kota Mojokerto ikuti sesi kedua diskusi panel pada rakornas yang digelar KPU RI, Jum'at (16/92). Pada sesi ini tampil sebagai narasumber antara lain Anisha Dasuki dari News Anchor iNews dan Uni Lubis, Pemimpin Redaksi IDN Times.
Dalam tema “Strategi dan Metode Komunikasi Publik yang Efektif dan Partisipatif bagi KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam Menyukseskan Pemilu 2024” Anisha Dasuki menyampaikan bahwa untuk menjadi public speaking harus memiliki modal 3 (tiga) hal yaitu kredibel; meyakinkan; dan diandalkan.
"Seorang public speaker mula-mula harus bisa mengenali dirinya sendiri terlebih dahulu. Ada beberapa jenis public speaker, yaitu yg pertama adalah formal speaker (pembicara yg menjadi pejabat publik); Practical Spekaer (pembicara yang interaktif dengan audience); Oration Speaker (pembicara yang kaya akan perbendaharaan kata); Social Speaker (pembicara yang sangat memperhatikan impact story)", terang Anisha.
Kedua adalah Knowing Your Audience, kenali siapa yang menjadi audiens anda. Ketiga adalah Nervous Handling, kita harus bisa kendalikan perasaan nervous dg beberapa cara diantaranya bisa dengan ambil dan buang nafas panjang, observasi, streching, menampilkan lion face, dan belajar sebelum perform (practice make perfect). Keempat adalah memperhatikan visual/penampilan. Kelima adalah Vocal Prinsiples (intonasi, artikulasi, power, kecepatan berbicara, dan penguasaan diksi). Terakhir Be Effective Speaker, yaitu formula good speaker (80% connection, 10% intonasi dan artikulasi, sisanya 10% adalah ice breaking).
Sementara itu terkait tema "Menuju Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024: Potret Anak Muda dan Demokrasi" Uni Lubis terlebih dahulu memberikan gambaran umum potret aspirasi millenial dan gen Z di Pemilu 2024. "Salah satu tantangan KPU sekarang adalah bagaimana cara memastikan anak muda di Indonesia untuk mau menyalurkan hak pilihnya", jelas Uni.
Lebih lanjut ia menjelaskan jika target kegiatan KPU bisa difokuskan pada generasi millenial dan gen Z dengan memanfaatkan trending topik mengenai isu-isu yang akan diangkat. “Dengan peserta ribuan seperti sekarang ini sebenarnya sangat mudah sekali untuk menaikkan isu menjadi salah satu trending tropic di medsos seperti Twitter, Instagram, Facebook,” ungkapnya
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh IDN Times, populasi usia produktif di Indonesia yaitu sebanyak 70,72% dari total penduduk Indonesia, generasi millenial sebanyak 25,37%, dan gen Z sebanyak 27,54%, dimana generasi millenial lebih berpengalaman dalam karir dan kehidupan, sehingga generasi tersebut merasa jauh lebih optimis daripada gen Z.
"Sebanyak 79% generasi millenial tidak pernah membaca berita mengenai politik, dan IDN Times telah membuat platformnya, namun hal ini tentu menjadi tantangan KPU kedepan bagaimana cara meyakinkan mereka supaya tahu dan semangat untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024", terang Lubis. (sam)