
KPU Kota Mojokerto Gelar Podcast “Kesiapan petugas ketertiban TPS Pemilu dan Pemilihan 2024”
KOTA MOJOKERTO – Ditengah kesibukan mengikuti berbagai kegiatan persiapan jelang tahapan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024, KPU Kota Mojokerto pada Selasa (12/10) menggelar dialog khusus melalui "Pahlawan Demokrasi Podcast". Podcast kali ini mengambil topik “Kesiapan Petugas Ketertiban TPS (Linmas) Dalam Rangka Menyambut Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024.” Acara yang dipandu oleh Muhammad Awaludin Zahroni (Anggota KPU Kota Mojokerto) secara khusus menghadirkan Heryana Dedik Murtono, SSTP, M.Si, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto sebagai narasumber.
Pada awal dialog, Zahroni menyampaikan bahwa berdasarkan pemetaan awal, KPU Kota Mojokerto memproyeksi pada 2024 nanti terdapat sekitar 430 TPS yang memerlukan pengamanan. Menanggapi apa yang disampaikan oleh Zahroni, Dedik menuturkan jika Pemilu serentak 2024 merupakan pengalaman pertama bagi penyelenggara termasuk petugas pengamanan, dimana pemilu dan pilkada dilaksanakan ditahun yang sama.
Berkaca dari penyelenggaraan pemilu sebelumnya, pihaknya juga memastikan bahwa beban pengamanan pemilu mendatang pasti jauh lebih berat. Sebelum masuk lebih dalam membahas topik utama podcast, Dedik terlebih dahulu menjelaskan jika Satpol PP yang membawahi Linmas memiliki kewajiban untuk membina Linmas, “Tugas Linmas bukan saat pemilu saja, Linmas memiliki banyak tugas pokok antara lain, membantu menanggulangi bencana baik alam maupun non alam, membantu pelaksanaan pemilu, serta membantu pelaksanaan trantibhum yang ada diwilayah kerja masing-masing satuan,” urai Dedik.
Terkait dengan 2024, pihaknya mengaku sudah menyiapkan satuan tugas dengan koordinator dimasing-masing kelurahan. “Secara ideal Linmas dimasing-masing RW ada dua orang personil Linmas, kemarin kita libatkan dalam kegiatan tracking Covid-19 dimana kegiatan ini merupakan salah satu bentuk konsolidasi pada tiga fungsi pokok tadi,” ujar Dedik. Sementara itu, saat ditanya tentang kesiapan SDM Dedik secara tegas menyebut jika pihaknya sudah sangat siap, “Nantinya ada proses seleksi untuk melihat potensi personil yang siap melaksanakan pengamanan pemilu, proses seleksi menyangkut faktor netralitas, kesehatan personil dan usia,” jelas Dedik. Mengenai adanya potensi pemilu dilaksanakan ditengah pandemi, pihaknya juga mengaku cukup siap, mengingat selama ini para petugas memiliki pegalaman dilibatkan dalam kegiatan tracking Covid-19. (sam)