
KPU Kota Mojokerto Ikuti Webinar Nasional “Digitalisasi Pemilu”
Kota Mojokerto – Sesuai dengan arahan KPU RI, KPU Kota Mojokerto bersama dengan KPU kabupaten/kota se-Indonesia, pada Rabu (22/9/2021) mengikuti acara Webinar bertajuk “Digitalisasi Pemilu” yang digelar secara virtual melalui zoom meeting dan disiarkan langsung melalui kanal youtube KPU RI. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 13.00 WIB ini dihadiri oleh Ketua dan Anggota KPU RI, serta Pakar teknologi informatika, Prof Marsudi Wahyu Kisworo. Dalam sambutannya, Ilham Saputra, Ketua KPU RI menyampaikan bahwa digitalisasi Pemilu sebagai sebuah keniscayaan dan tidak bisa dihindarkan, baik karena perkembangan teknologi maupun kebutuhan penyelenggaran Pemilu itu sendiri. Ada sejumlah isu dalam proses ini, seperti sistem informasi, proses pencalonan, daftar pemilih, rekapitulasi dan hasil perhitungan suara, hingga wacana soal pemilihan elektronis atau e-voting. Lebih lanjut ia mengatakan jika KPU RI saat ini sedang menggagas atau mendesain sebuah sistem data yang terintegrasi terkait proses tahapan penyelenggaraan pemilu, dengan memanfaatkan teknologi informasi. “Data tahapan penyelenggaraan Pemilu penting untuk dilakukan digitalisasi agar seluruh proses tahapan terekam dengan baik serta meminimalisir adanya manipulasi data, menjamin transparansi, dan akurasi data, dan tidak kalah penting adalah data tersebut dapat menjadi catatan sejarah”, tutur Ilham.
Viryan Aziz, Divisi Data dan Informasi KPU RI, sebagai pemateri pertama mengatakan bahwa Pemilu secara periodik diselenggarakan lima tahun sekali, namun hingga kini data masih terus menjadi persoalan, baik data pemilih maupun hasil pemilihan. Oleh sebab itu digitalisasi dianggap menjadi jalan keluar yang paling tepat. Selain dapat digunakan untuk keperluan riset, digitalisasi data juga dapat digunakan ketika KPU menghadapi persoalan hukum. “KPU sangat menyadari betapa pentingnya sebuah data, oleh sebab itu KPU saat ini sedang mengintegrasikan sistem, agar seluruh database mereka tersimpan dengan baik dan detail” ujar Viryan dalam paparannya.
Sedangkan pakar teknologi informatika, Prof. Marsudi Wahyu Kisworo dalam pemaparan materinya memandang penting digitalisasi data sekaligus upaya penanganannya. Ia mengungkapkan bahwa teknologi sekarang memungkinkan para hacker menjebol sistem keamanan jaringan. Oleh sebab itu upaya membangun pengamanan jaringan data dan informasi sangat diperlukan saat ini. Dalam kaitannya dengan data pemilihan, Marsudi menjelaskan jika KPU ingin melakukan pengamanan maksimal untuk data Pemilu, maka sejumlah langkah harus diterapkan, salah satu misalnya, jaringan internal KPU harus bersih dari sambungan dari manapun dan siapapun, bahkan dari staf KPU sendiri. Lebih lanjut Marsudi memberikan beberapa pilihan penerapan teknologi dalam kerangka digitalisasi Pemilu diantaranya adalah, penggunaan artificial intelegence, blockchain, internet of thing, dan biometrik sebagai teknologi yang bisa dipakai saat Pemilu. (sam)