
Kota-mojokerto.kpu.go.id – KPU Kota Mojokerto bersama dengan 37 KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Timur mengikuti Rakor Rapat Koordinasi Optimalisasi Media Sosial Untuk Kepentingan Sosdiklih Parmas dan Orientasi Kasubag Teknis dan Hupmas Jelang Pemilu Serentak Tahun 2024 yang digelar oleh KPU Provinsi Jatim selama dua hari, 19 – 20 April 2022. Pada kesempatan pertama, Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jatim, Insan Qoriawan menyampaikan materi terkait dengan Orientasi Persiapan Pemilu 2024 yang memuat tugas dan fungsi Sub bagian Teknis penyelenggaraan kabupaten/kota dalam tujuh tahapan pemilu. Tujuh tahapan krusial yang dimaksud antara lain, Pengusulan Dapil dan Alokasi Kursi, Verifikasi Partai Politik dan Anggota DPD dari Perseorangan, Pencalonan Peserta Pemilu dan Pemilihan, Pemungutan dan Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara, Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pemilu dan Pemilihan, Pelaporan Dana Kampanye serta yang terakhir Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota. Khusu terkait dengan Pergantian Antar Waktu (PAW) Insan menjelaskan jika ada tiga syarat atau alasan pemberhentian sesuai dengan regulasi antara lain, yang bersangkutan meninggal dunia, mengundurkan diri (atas permintaan sendiri dan ditetapkan sebagai calon peserta dalam pemilihan kepala daerah), dan yang terakhir diberhentikan. Sementara itu, Gogot Cahyo Baskoro, Divisi Sosdiklih Partisipasi Masyarakat menekankan pada penggunaan platform komunikasi kehumasan sebuah lembaga yakni, media sosial dalam hal ini tik-tok salah satunya. Karena media sosial sebuah lembaga dikatakan efektif juga memiliki komunikasi yang baik, hal ini dapat dicapai dengan langkah membuat konten yang menarik dan tidak kaku. Lebih lanjut Gogot menambahkan bahwa untuk medsos tik-tok kedepannya akan diseragamkan, “Untuk konten, kabupaten/kota silahkan mengikuti materi KPU Jatim, dan uplodnya minimal seminggu sekali, hari Selasa atau Jum’at,” imbuh Gogot. Pada pemaparan materi selanjutnya, Herma Prabayanti dari Komisi Informasi (KI) Jawa Timur sekaligus Humas Unesa serta Praktisi Medsos Tik-tok, menyampaikan alasan kenapa untuk saat ini aplikasi tik-tok cukup efektif sebagai media promosi dan sosialisasi dan bukan FB, Instagram, Twitter atau yang lainnya. Berkaitan denganhal tersebut, Herma menuturkan jika media sosial tik-tok relatif mudah digunakan, selain berbasis musik yang disukai banyak orang, tik-tok memiliki konten yang beragam serta digunakan di lebih dari 150 negara di dunia. Herma menambahkan dalam Tik-tok Kenapa harus For Your Page (FYP), aplikasi TikTok menggunakan istilah FYP untuk bisa dilihat orang lain, pengikut banyak tidak menjamin video akan FYP, satu pengguna akan melihat video hanya satu kali, mendapatkan “layer” dengan FYP, memaksimalkan fasilitas dan trend yang ada pada discover TikTok. Ungkap Tik tok Influencer dengan 663,4K Followers & 49,8M Likes ini Diakhir materinya Herma mengenalkan apa algoritma tik-tok itu. Algoritma tiktok meliputi konten distribusi dan review pengguna, akun memiliki preferensi unik dan informasi penting, penggunaan caption sederhana dan penggunaan hastag relevan dan trending. Dan apa yang seharusnya kita lakukan di tiktok, konten harus otentik, memaksimalkan fitur, menggunakan sound yang viral, mengenal segmen pemirsa, meningkatkan interaksi. “Yang semestinya kita tidak lakukan di tiktok ini, reupload konten pengguna lain, melanggar “community guidelines”, menggunakan terlalu banyak hastag dan tidak relevan, dan mengunggah video terlalu banyak dalam satu hari,” tutupnya. (sam)